Lahirnya Sebuah Aksi



Ada seorang anak SD yang baru selesai belajar di sekolahnya, kemudian ia berjalan menuju rumahnya untuk pulang. Di tengah perjalanan perutnya berbunyi dan terasa lapar sehingga membuatnya berlari menuju rumah. Setelah sampai dirumah ia salaman dengan ibunya dan langsung membuka tudung nasi diruang makan sehingga pada akhirnya ia makan dengan lahapnya.
          Cerita diawal tadi adalah salah satu contoh kecil di dalam kehidupan kita tentang tekanan dan ide. Ketika seorang anak mendapatkan tekanan dari perutnya yang sedang berbunyi dan rasa lapar itu membuatnya berfikir untuk berlari secepat mungkin sehingga pada akhirnya ia bisa makan dengan nikmat di rumahnya.
    
Bagaimana ini bisa terjadi? Hal ini dikarenakan tekanan yang didapat oleh anak tersebut. Dari tekanan perutnya yang berbunyi, maka yang muncul dibenaknya adalah makan. Untuk makan, maka timbul sebuah ide yang tadinya ia berjalan santai, akhirnya ia berlari menuju rumahnya. Kemudian lelahnya berlari terbayarkan dengan makanan yang ia makan dengan lahapnya.

Nah, artinya, ketika kita mendapatkan sebuah tekanan, maka tekanan tersebut akan melahirkan sebuah ide dan perasaan yang akan mendorong menjadi sebuah aksi atau tindakan. Terkadang, untuk merebut dan menggapai sesuatu kita perlu sebuah tekanan, jadi jangan khawatir dengan masalah-masalah yang datang, karena hal itu akan membuat kita untuk segera menuju capaian impian yang telah kita targetkan. Maka, tekanan-tekanan yang kita dapat dimanapun berada, sejatinya akan meningkatkan kapasitas kita, sama seperti halnya anak tadi yang lapar kemudian berlari sehingga ia menikmati makanannya. Jadi, lahirnya sebuah aksi berawal dari tekanan-tekanan, lahirnya sebuah capaian dalam hidup kita berawal dari masalah-masalah yang kita dapat.

0 comments :

Post a Comment