Alat Pengukur Gelombang Elektronik Oscilloscope



Hei..dah lama tidak postingan ni.Soalnya  saya lagi sibuk sekolah.Nah..pada kali ini saya mau menjeleskan salah satu alat ukur yang saya pelajari disekolah saya.namanya Oscilloscope ..Yuuuk..Check it Out...
Oscilloscope adalah alat ukur elektronik, digunakan untuk melihat bentuk gelombang dari tegangan, harga-harga momen tegangan dalam bentuk sinus maupun bukan sinus.
Dengan Oscilloscope dapat dilihat bentuk gelombang sinyal audio dan video, bentuk gelombang Tegangan Listrik Arus Bolak Balik yang berasal dari generator pembangkit tenaga listrik, maupun Tegangan Listrik Arus Searah yang berasal dari catu daya/baterai.

A. Kontrol dan Indikator

Perhatikan gambar 37. Ini adalah tampilan depan dari Oscilloscope dual trace. Terdapat kontrol dan indikator (petunjuk) yang diberi nomor (1-28) dengan kegunaan masing-masing sebagai berikut :




GAMBAR 37. TAMPILAN DEPAN OSCILLOSCOPE 

  1. VERTICAL INPUT;
Berfungsi sebagai input terminal untuk channel-A/saluran A.
  1. AC-GND-DC.
Penghubung input vertikal untuk saluran A. Jika tombol AC-GND-DC diletakkan pada posisi AC, sinyal input yang mengandung komponen DC akan ditahan/di-blokir oleh sebuah kapasitor. Jika tombol AC-GND-DC diletakkan pada posisi GND, terminal input akan terbuka, input yang bersumber dari penguatan internal di dalam Oscilloscope akan di-grounded. Jika tombol AC-GND-DC diletakkan pada posisi DC, input terminal akan terhubung langsung dengan penguat yang ada di dalam Oscilloscope dan seluruh sinyal input akan ditampilkan pada layar monitor.
  1. MODE
CH-A :  untuk tampilan bentuk gelombang channel-A/saluran A.
CH-B :  untuk tampilan bentuk gelombang channel-B/saluran B.
DUAL : pada batas ukur (range) antara 0,5 sec/DIV – 1 msec (milli second)/DIV, kedua frekuensi dari kedua saluran (CH-A dan CH-B) akan saling berpotongan pada frekuensi sekitar 200k Hz.
Pada batas ukur (range) antara 0,5 msec/DIV – 0,2 µ sec/DIV saklar jangkauan ukur kedua saluran (channel/CH) dipakai bergantian.
ADD : CH-A dan CH-B saling dijumlahkan. Dengan menekan tombol PULL INVERT akan diperoleh SUB MODE.
  1. VOLTS/DIV variabel untuk saluran (channel)/CH-A.
  2. VOLTS/DIV pelemah vertikal (vertical attenuator) untuk saluran (channel)/CH-A. Jika tombol “VARIABLE” diputar ke kanan (searah jarum jam), pada layar monitor akan tergambar tergambar tegangan per “DIV”. Pilihan per “DIV” tersedia dari 5 mV/DIV – 20V/DIV.
  3. Pengatur posisi vertikal untuk saluran (channel)/CH-A.
  1. SWEEP TIME/DIV.
  2. SWEEP TIME/DIV VARIABLE.
9.      EXT.TRIG untuk men-trigger sinyal input dari luar.
10.   CAL untuk kalibrasi tegangan pada 0,5 V p-p (peak to peak) atau tegangan dari puncak ke puncak.
11.   COMP.TEST saklar untuk merubah fungsi Oscilloscope sebagai penguji komponen (component tester). Untuk menguji komponen, tombol SWEEP TIME/DIV di “set” pada posisi CH-B untuk mode X-Y. tombol AC-GND-DC pada posisi GND.
12.   TRIGGERING LEVEL.
13.   LAMPU INDIKATOR.
14.   SLOPE (+), (-) penyesuai polaritas slope (bentuk gelombang).
15.   SYNC untuk mode pilihan posisi saklar pada; AC, HF REJ, dan TV.
16.   GND terminal ground/arde/tanah.


17.   SOURCE penyesuai pemilihan sinyal (syncronize signal selector). Jika tombol SOURCE pada posisi :
·         INT : sinyal dari channel A (CH-A) dan channel B (CH-B) untuk keperluan pen-trigger-an/penyulutan saling dijumlahkan,
·         CH-A : sinyal untuk pen-trigger-an hanya berasal dari CH-A,
·         CH-B : sinyal untuk pen-trigger-an hanya berasal dari CH-B,
·         AC   : bentuk gelombang AC akan sesuai dengan sumber sinyal AC itu sendiri,
·         EXT : sinyal yang masuk ke EXT TRIG dibelokkan/dibengkokkan disesuaikan dengan sumber sinyal.
18.   POWER ON-OFF.
19.   FOCUS digunakan untuk menghasilkan tampilan bentuk gelombang yang optimal.
20.   INTENSITY pengatur kecerahan tampilan bentuk gelombang agar mudah dilihat.
21.   TRACE ROTATOR digunakan utuk memposisikan tampilan garis pada layar agar tetap berada pada posisi horisontal. Sebuah obeng dibutuhkan untuk memutar trace rotator ini.
22.   CH-B POSITION tombol pengatur untuk penggunaaan CH-B/channel (saluran) B.
23.   VOLTS/DIV pelemah vertikal untuk CH-B.
24.   VARIABLE.
25.   VERTICAL INPUT input vertikal untuk CH-B.
26.   AC-GND-DC untuk CH-B kegunaannya sama seperti penjelasan yang terdapat pada nomor 2.
27.   COMPONET TEST IN terminal untuk komponen yang akan diuji.

Oscilloscope dilengkapi dengan kabel penyidik (probe) seperti yang terlihat pada gambar 38.


GAMBAR 38. KABEL PENYIDIK (PROBE) DAN KELENGKAPANNYA

B. Persiapan Awal

Walau bagaimanapun Oscilloscope adalah alat ukur elektronik yang menggunakan daya listrik bertegangan tinggi (220 VAC), kalau tidak dipakai dengan hati-hati dapat merusak Oscilloscope, menyakiti badan pemakai, bahkan dapat menimbulkan kematian.
Karena itu sebelum menghidupkan Oscilloscope  perlu diperhatikan persiapan awal sebagaimana berikut ini.

  1. Hubungkan dengan jaringan listrik 220 VAC. Salah satu dari tiga kabel power (yang terbungkus jadi satu) dihubungkan dengan ground berupa permukaan metal yang ada pada casis. Hubungkan kabel power dari Oscilloscope dengan stopkontak yang juga memiliki sistem “pertanahan” atau lazim disebut grounding, ini penting untuk menghindarkan sengatan arus listrik.
  2. Sebelum dihubungkan dengan stopkontak 220VAC, pastikan saklar power dari Oscilloscope berada dalam posisi OFF.
  3. Jika ingin memperbaiki atau membersihkan Oscilloscope pastikan bahwa Oscilloscope tidak terhubung dengan jaringan listrik 220VAC.
  4. Untuk membersihkan Oscilloscope dapat digunakan bensin atau minyak terpentin.

 

C. Jenis-jenis Oscilloscope

Dilihat dari zat phospor yang digunakan, Oscilloscope dapat dibagi menjadi :
1.   Storage Oscilloscope
Pada Oscilloscope jenis ini  lapisan phospor yang digunakan mempunyai sifat simpan (store), artinya cahaya yang timbul pada phospor bersinar beberapa saat setelah berkas elektron yang “ditembakkan” dihilangkan.
2.   Regulator Oscilloscope
Pada Oscilloscope jenis ini  sinar phospor akan menghilang seketika apabila berkas elektron apabila berkas elektron yang “ditembakkan” dihilangkan.

Dilihat dari HORIZONTAL TIME BASE – nya dapat dibagi menjadi :
  1. Sweep Range
Pada Oscilloscope jenis ini pada setiap posisi tombol pengatur frekuensi horisontalnya tertera skala penunjuk jangkauan frekuensi (frequensi Range) nya. Sebagai misal pada posisi pertama; 10 – 100 (10 Hz – 100 Hz), posisi kedua; 10k – 100k (10k Hz – 100k Hz).
Dengan Oscilloscope jenis ini akan dijumpai kesulitan ketika Oscilloscope akan digunakan sebagai penghitung frekuensi (Oscilloscope sebagai frekuensi meter). Untuk mengatasinya digunakan cara membandingkan frekuensi yang akan dihitung dengan frekuensi yang telah diketahui.

2.  Sweep Time
Pada Oscilloscope jenis ini pada setiap posisi tombol pengatur frekuensi horisontalnya tertera skala yang menunjukkan beam (sorotan sinar) Oscilloscope. Oscilloscope jenis ini dapat langsung digunakan sebagai frekuensimeter.

O
scilloscope adalah alat ukur elektronik yang kerap digunakan untuk menghitung perbedaan fasa dari beberapa gelombang listrik. Kemampuan ini tergantung dari banyaknya trace (garis) pada layar monitor. Oscilloscope dengan single trace (satu garis) hanya dapat menghitung perbedaan fasa dari satu gelombang listrik. Oscilloscope dengan dual trace (dua garis) dapat menghitung perbedaan fasa dua buah gelombang listrik sekaligus. Disamping itu Oscilloscope juga digunakan untuk keperluan;

1)   mengukur tegangan dan menghitung frekuensi,
2)   melihat bentuk gelombang,
3)   mengukur Amplitudo Modulasi yang dihasilkan oleh pemancar radio dan generator pembangkit sinyal,
4)      mengukur keadaan perubahan aliran (phase) dari sinyal input,
5)      mengukur frekuensi yang tidak diketahui.

A. Persiapan Awal

Persiapan awal yang penting diperhatikan dalam pengoperasian Oscilloscope sebagai alat ukur adalah :

1. Tegangan  AC
Tegangan AC harus memiliki toleransi sebesar 10% dari tegangan standar (110-220VAC). Untuk tegangan 110 VAC, kalau lebih rendah dari 99 Volt atau lebih tinggi 121 Volt, gambar akan kurang jelas atau akan mengakibatkan terbakarnya catu daya. Untuk tegangan 220 VAC, kalau lebih rendah dari 198 Volt atau lebih tinggi dari 242 Volt, gambar akan kurang jelas, untuk penggunaan yang lama dapat mengakibatkan terbakarnya catu daya.

2. Voltage Input Max
Tegangan yang digunakan untuk berbagai hubungan input tidak boleh melebihi nilai tegangan seperti yang ditampilkan tabel berikut.


Pada tabel terlihat jelas bahwa tegangan yang diperbolehkan untuk hubungan input V IN, H IN, dan SYNC berbeda-beda.
Peringatan! Jangan menghubungkan input connector ke playback TV.
 

Connector
Max Volt p-p
V IN
H IN
SYNC IN
600
100
30

3. Pencegahan Terbakarnya Ion
Bila beam (sorotan) pada Cathode Ray Tube (CRT) atau layar monitor menghasilkan gambar titik (spot), ada kemungkinan terbakarnya satu bagian ion. Tombol INTENSITY harus digerakkan untuk menghentikan (mematikan) pijaran yang dihasilkan oleh gambar titik. Atau gambar titik digerak-gerakkan dengan dengan memutar-mutar tombol SWEEP TIME.

4. Pengaruh Medan Maknit
Oscilloscope dapat dipengaruhi oleh medan maknit yang tinggi, karenanya Oscilloscope hendaklah digunakan di tempat-tempat yang tidak ada medan maknitnya.
Solder jenis Gun Type Soldering (solder listrik yang berbentuk pistol) dapat menghasilkan medan maknit yang tinggi.


B. Pengoperasian awal.
Langkah-langkah awal dalam pengoperasian Oscilloscope sebagai alat ukur adalah sebagai berikut :

  1. Tombol ON-OFF pada posisi OFF
  2. Posisikan semua tombol yang memiliki tiga posisi pada posisi tengah.
  3. Putar tombol INTENSITY pada posisi tengah.
  4. Dorong tombol PULL 5X MAG ke dalam untuk memperoleh posisi normal.
  5. Dorong tombol TRIGGERING LEVEL pada posisi AUTO.
  6. Sambungkan kabel saluran listrik bolak balik ke stop-kontak ACV.
  7. Putar tombol ON-OFF pada posisi ON. Kira-kira 20 detik kemudian satu jalur garis akan tergambar pada layar CRT. Jika garis ini belum terlihat, putar tombol INTENSITY searah jarum jam.
8.    Atur tombol FOCUS dan INTENSITY untuk memperjelas jalur garis.
  1. Atur ulang posisi vertikal dan horisontal sesuai dengan kebutuhan.
10.   Sambungkan probe ke input saluran-A/channel-A (CH-A) atau ke input saluran B/channel-B (CH-B) sesuai kebutuhan.
11.   Sambungkan probes ke terminal CAL untuk memperoleh kalibrasi 0,5Vp-p.
12.   Putar pelemah vertikal (vertical attenuator), saklar VOLTS/DIV pada posisi 10 mV, dan putar  tombol VARIABLE searah jarum jam. Putar TRIGGERING SOURCE ke CH-A, gelombang persegi empat (square-wave) akan terlihat di layar.
13.   Jika tampilan gelombang persegi empat kurang sempurna, atur trimmer yang ada pada probe sehingga bentuk gelombang terlihat nyata.
14.   Pindahkan probe dari terminal CAL 0,5Vp-p. Oscilloscope sudah dapat digunakan.


Bentuk-bentuk gelombang dari input luar (external input) yang dapat dilihat dengan menggunakan Oscilloscope adalah seperti yang ditampilkan pada gambar 41.

1.gelombang sinus
2.gelombang square dan rectangle
3.gelombang gigi gergaji
4.gelombang step dan pulse

0 comments :

Post a Comment